5 Facts about Takashi Murakami, the Warhol of Japan | CoolJapan

Sumber foto: Instagram @takashipom 


Baru-baru ini, kabar gembira hadir dari IdeaFest 2022, event yang akan digelar secara offline di tanggal 24 – 27 November 2022 mendatang. Event yang akan diadakan di Jakarta Convention Center ini mengundang para pekerja kreatif dari dalam dan luar negeri sebagai pembicara, dan salah satunya ialah seniman legendaris asal Jepang, Takashi Murakami! Seniman kontemporer yang disebut-sebut sebagai “the Warhol of Japan” ini telah meluncurkan ragam karya yang bervariasi, di antaranya ialah lukisan tradisional Jepang, manga, anime, patung, instalasi, hingga fim. 

 

Nah, sebelum menyimak talkshow bersama Murakami mendatang, Clozette telah merangkum 5 fakta mengenai seniman asal Tokyo ini. Yuk, simak selengkapnya melalui ulasan di bawah! 



Dikenal dengan Gaya “Superflat” 

 

Pertama diperkenalkan tahun 2001, teknik Superflat terinspirasi dari estetika manga dan anime yang hadir dalam dua dimensi. Murakami mengembangkan teknik ini dengan beberapa ciri khas, seperti garis tegas dan tebal pada bagian outline, warna yang flat, serta kurangnya perspektif dan kedalaman tiga dimensi. 

 

Dilansir dari My Modern Met, Murakami menyebutkan bahwa Superflat tak hanya merujuk gambar yang rata, tetapi juga menunjukkan pembagian yang rata antara high art & low art, serta antara seni dengan budaya konsumerisme. Seniman ini kerap mengeksplorasi budaya konsumerisme Jepang pasca Perang Dunia II dan menjadikannya tema dalam karya-karyanya. 




Founder dari Kaikai Kiki Co 


 

Bermula dari Hiropon Factory yang ia dirikan tahun 1996, Murakami mengembangkan ruang studio ini menjadi Kaikai Kiki Co yang berfokus pada produksi seni, galeri, serta manajemen seniman. Perusahaan yang mengadakan festival seni dua tahun sekali di Tokyo ini bertujuan untuk membantu para seniman muda mendapatkan international exposure melalui pameran, serta membantu mereka memproduksi sekaligus menjual merchandise. Kaikai Kiki Co yang awalnya berpusat di Saitama, kini memiliki kantor di Tokyo, New York, serta afliasi di Berlin dan Taiwan. 



Makna di Balik Karakter Ikonisnya, Mr. DOB dan The Smiling Flower 


 

Karakter playful Mr. DOB dengan gigi tajam dan senyum yang menyenangkan terinspirasi dari berbagai karakter, seperti Mickey Mouse, Sonic the Hedgehog, Doraaemon, Miffy, dan Hello Kitty. Nama ‘DOB’ sendiri datang dari frasa slang Jepang “dobojite” yang berarti "mengapa?", menggambarkan pertanyaannya tentang masyarakat konsumeris yang seakan kosong dan tak bernyawa. 

 

Berbeda dengan karakter bunga 12 kelopak yang tersenyum ceria, The Smiling Flower, yang terinspirasi dari lukisan Jepang tradisional. Para seniman Jepang kerap menekankan bunga sebagai simbol yang signifikan. Meskipun terlihat ceria, ternyata bunga dalam karakter yang diciptakan Murakami menyimpan kesedihan yang mendalam. Pada salah satu artikel yang diluncurkan New York Times, ia mengemukakan bahwa karakter ikonis penuh senyum ini merupakan manifestasi dari emosi dan trauma yang dialami penduduk Jepang setelah peristiwa pengeboman Hiroshima-Nagasaki tahun 1945. Saat ini, The Smiling Flower menjadi salah satu karakter yang populer dan dimuat dalam beragam karya seni dan produk. 



Kolaborasi dengan Fashion Brand, termasuk Louis Vuitton 


 

Murakami mengawali kolaborasinya dengan brand fashion pada tahun 2000, tepatnya dengan lini Issey Miyake Men dari Naoki Takizawa. Akan tetapi, kolaborasi yang paling terkenal dan terjalin cukup lama ialah dengan luxury brand asal Prancis, Louis Vuitton. Murakami memberi sentuhan playful dan penuh imajinasi pada koleksi Louis Vuitton, seperti Monogram Multicolore collection (2003) yang mengubah gaya klasik Louis Vuitton menjadi sarat akan warna. 

 

Selain Louis Vuitton, Murakami juga sempat berkolaborasi dengan beberapa fashion brand lainnya, seperti UNIQLO, Vans, hingga Supreme. 



Sentuhannya dalam Karya Musisi Ternama 


Tahun 2007, Murakami mendesain cover artwork untuk album Kanye West, Graduation. Lalu, pada tahun 2018, ia kembali menghadirkan sentuhan artistiknya dalam cover album rapper tersebut yang berjudul Kids See Ghosts. 

 

Selain Kanye West, Murakami juga menciptakan karakter animasi untuk Jellyfish Eyes theme song yang di-remix oleh Pharrell Williams, serta karakter animasi Billie Eilish untuk music video-nya, you should see me in a crown. 

 

Bagaimana, Clozetters? Sudah siap bertemu langsung dengan seniman berpengaruh ini? Yuk, kita nantikan bersama ide unik dan cerita yang akan ia sampaikan di Jakarta, 27 November 2022 mendatang melalui IdeaFest 2022! 


READ MORE ON THIS TOPIC