Zoe Fox Village pertama kali diresmikan pada tahun 1990 sebagai suaka bagi ratusan satwa, termasuk enam jenis rubah yang memenuhi hampir setiap sudut Zao Fox saat ini. Seiring dengan perkembangannya, kini Desa Zoa Village dihuni oleh kurang lebih 100 rubah dari enam jenis yang berbeda, termasuk rubah merah dan rubah perak yang langka.
Untuk menjelajah desa yang satu ini, kamu harus membayar tiket masuk dahulu seharga 1000 yen. Saat pertama menginjakan kaki, kamu langsung bisa melihat kawanan rubah sedang bermain bersama. Berlari ke sana-sini, saling mengigit, makan atau tertidur di taman atau pinggir jalan. Sangat menggemaskan, ya!
Atraksi utama yang menjadi daya tarik di sini adalah ketika kawanan rubah menyambut kedatangan manusia dengan penuh rasa ingin tahu. Bahkan, tak jarang mereka membuat gestur tertentu agar kamu mengelusnya, lho. Namun, kamu harus tetap berhati-hati Clozetters, karena rubah tetaplah hewan buas meski telah jinak dan sering bertemu manusia.
Tak hanya bisa bermain bersama rubah yang menggemaskan, di sini kamu juga bisa mengeksplorasi kisah tradisional Jepang salah satunya tentang kepercayaan unik dari penduduk di sekitar Zoe Village yang berpendapat jika rubah-rubah tersebut merupakan utusan dari Dewa Inari. Maka dari itu, secara khusus penduduk di sini mendirikan patung rubah sebagai lambang penghormatan di Kuil Inari. Selain itu, penduduk juga membuat aturan untuk setiap pengunjung yang datang agar bisa memberi makan sebagai bentuk penghormatan kepada sang Dewa.
Menyuguhkan pengalaman menjelajah desa yang unik, ditambah dengan belajar kisah tradisional ala Jepang, tentu kamu jangan sampai melewatkan kunjungan ke Zao Fox ketika berada di Jepang. Sambil berjalan-jalan, kamu juga bisa menikmati udara yang segar serta pemandangan rimbunnya pepohonan, selain ketika musim dingin tiba. Bagaimana Clozetters, kamu tertarik mengunjungi desa yang satu ini saat berlibur nanti?